Penyakit Jantung Koroner di indonesia Penyebab Kematian Nomor 1 Manusia
Penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia
sebenarnya adalah penyakit jantung koroner. Angka kematian yang disebabkan oleh
penyakit ini berdasarkan data yang di rilis oleh Federasi Jantung Dunia di Asia
Tenggara ada 1.8 juta kejadian pada tahun 2014. Di Indonesia setidaknya ada
sekitar 0.5% warga yang terindikasi mengalami penyakit jantung ini dengan
tingkat kematian yang tinggi di kisaran 45%.
Dengan persentase sekitar 0.5% dari warga Indonesia atau setara
dengan 1.25 juta jiwa jika populasi Indonesia di angka 250 juta jiwa,
dapat dikatakan bahwa penyakit jantung koroner di indonesia merupakan pembunuh
nomor satu manusia. Angka ini merupakan data yang tercatat di rekam medis atau
dengan kata lain jika si penderita melakukan check up kondisi kesehatannya ke
rumah sakit, bagaimana dengan sebagian masyarakat yang tidak terlalu peduli
atau tidak memiliki kemampuan untuk memperhatikan kesehatannya --ini
merupakan kondisi sebagian besar masyarakat Indonesia-- maka angka kontribusi
terhadap indikasi di Indonesia tentu akan semakin besar.
Kematian yang disebabkan oleh Penyakit Jantung koroner di
Indonesia berdasarkan data di atas merupakan angka yang fantastis karena
probability yang sangat tinggi, satu dari dua penderita kemungkinan
mengalami kematian. Dari kasus yang sering terjadi sebenarnya kemungkinan
kematian karena serangan jantung akan lebih tinggi dari yang tercatat.
Sering terjadi kasus ketika serangan jantung datang, penderita tidak
sempat dilarikan ke rumah sakit dan akhirnya mengalami kematian di lokasi atau
dalam perjalanan.
Indonesia merupakan negara yang sangat rentan masyarakatnya
terkena serangan jantung koroner karena peredaran tembakau yang begitu bebas.
Tingkat risiko yang besar dan tingkat kematian yang fantastis merupakan alasan
yang logis bagi masyarakat untuk mengenal lebih jauh tentang penyakit jantung
koroner ini. Fakta berbicara penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu di
dunia.
Penyakit jantung koroner merupakan suatu penyakit yang berbentuk
rusaknya dinding pembuluh darah pada jantung. Hal ini dapat disebabkan beberapa
faktor seperti:
·
Kadar Kolesterol Total dan LDL Tinggi
Kolesterol
total adalah keseluruhan kadar kolesterol dalam yang berada dalam tubuh. LDL (Low Density Lipoprotein) atau dalam
bahasa Indonesia Lipoprotein dengan density rendah adalah adalah senyawa kimia
yang tergolong lipoprotein (protein dan lemak) yang mempunyai tugas untuk
mengangkut kolesterol, trigliserida, dan lemak lain keseluruh tubuh. LDL
merupakan “kolesterol jahat”, karena jika kadarnya tinggi, dengan senyawa lain dapat
menyebabkan terbentuknya kerak pada saluran darah sehingga terjadi penyempitan
saluran darah. Tersumbatnya saluran darah menjadikan jantung bekerja lebih
keras dan menyebabkan serangan jatung atau stroke.
·
Kadar Kolesterol HDL Rendah
HDL
(High Density Lipoprotein) atau dalam
bahasa Indonesia Lipoprotein dengan density tinggi adalah senyawa kimia satu
dari lima kelompok utama lipoprotein juga sering disebut sebagai “kolesterol
baik”. Peningkatan kadar HDL akan menyebabkan penurunan akumulasi penyumbatan
saluran darah di dinding arteri. Hal ini dikarenakan HDL dapat mengangkut lemak
keluar dari dinding arteri (pembuluh darah).
·
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Tekanan
darah tinggi atau hipertensi adalah peristiwa meningkatnya tekanan darah
disekitar arteri. Peningkatan ini akan menyebabkan jantung bekerja lebih keras
dalam fungsinya untuk mengedarkan darah kesekitar tubuh melalui pembuluh darah.
Hipertensi
dibagi menjadi dua bagian, yaitu primer (esensial) dan sekunder. Perbedaan
primer dan sekunder adalah dari faktor penyebab secara medis. Hipertensi primer
adalah tekanan darah tinggi yang tidak disebabkan oleh masalah medis, dan ini
merupakan kondisi dominan (sekitar 90-95% kasus). Hipertensi sekunder adalah
tekanan darah tinggi karena sebab-sebab medis.
Pola
makan yang tidak baik dapat menyebabkan resiko tekanan darah tinggi meningkat.
Perubahan pola makan dan life style
(gaya hidup) dengan makan-makanan sehat dan berserat serta rajin olahraga dapat
menurunkan resiko terkena hipertensi.
·
Merokok
Kenapa
merokok sebagai penyebab penyakit jantung koroner?
Coba
simak kandungan yang terdapat dalam rokok:
Nikotin, zat yang membuat perokok
rileks dan menyebabkan ketagihan.
Tar, terdiri dari 4.000 bahan
kimia dan sekitar 60 darinya merupakan zat yang berisfat karsinogenik.
Sianida, dalm jumlah sedikit dapat
menyebabkan kematian.
Benzene, senyawa kimia yang mudah
terbakar dan tidak berwarna.
Cadmium, senyawa logam yang sangat
beracun dan bisa bersifat radio aktif.
Metanol, atau disebut juga sebagai
alkohol kayu yang mudah terbakar dan beracun bagi otak.
Asetilena,senyawa kimia tak jenuh
merupakan zat mudah terbakar.
Amonia, jika dikombinasikan dengan
senyawa lain dapat sangat beracun.
Formaldehida, senyawa yang sering
digunakan untuk mengawetkan mayat dan sangat beracun.
Hidrogen sianida, sebuah zat yang biasa
digunakan sebagai pembuat pestisida dan digunakan juga sebagai fumigan untuk
membunuh semut.
Arsenik, bahan yang sangat beracun
dan biasa digunakan sebagai racun tikus.
Karbon monoksida, sisa pembakaran yang tidak
sempurna yang menghasilkan radikal bebas.
Dalam
banyak hal, rokok dapat menyebabkan penikmatnya menderita berbagai macam
penyakit seperti gangguan pernapasan, batuk kering hingga penyakit paru-paru.
Rokok juga dapat menyebabkan serangan jantung, tekanan darah tinggi, kanker,
impotensi dan gangguan kehamilan.
·
Diabetes Melitus
Diabetes
melitus (atau diabetes) adalah kondisi kronis dan bersifat panjang hampir
seumur hidup, ia mempengaruhi kemampuan tubuh dalam menggunakan energi yang
tedapat dalam makanan (gula). Ada 3 jenis dibetes utama, yaitu dibetes tipe 1,
dibetes tipe 2 dan diabetes gestasional.
Semua
jenis diabetes melitus memiliki kesamaan dalam mekanismenya. Saluran pencernaan
tubuh kita mempunyai fungsi untuk memecah gula dan karbohidrat yang masuk
menjadi glukosa. Glukosa dialirkan keseluruh tubuh dan dibakar oleh sel-sel
tubuh menjadi energi. Untuk melakukan aktivitas ini, sel membutuhkan insulin.
Ketika kadar insulin tidak cukup, proses pembakaran tidak dapat terjadi, maka darah
kita akan dipenuhi dengan glukosa.
·
Kegemukan
Kegemukan dan obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak
abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan.
Body mass index (BMI) adalah indeks sederhana berat badan untuk
tinggi badan yang biasa digunakan untuk mengklasifikasikan kelebihan berat
badan dan obesitas pada orang dewasa. Ini didefinisikan sebagai berat seseorang
dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tingginya dalam meter (kg / m2).
Untuk orang dewasa, WHO mendefinisikan kelebihan berat badan dan
obesitas sebagai berikut:
Kelebihan berat badan adalah BMI yang lebih besar dari atau sama
dengan 25; dan Obesitas adalah BMI yang lebih besar dari atau sama dengan 30.
BMI
memberikan ukuran tingkat kelebihan berat badan dan obesitas yang paling
berguna karena sama untuk kedua jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) dan
untuk semua umur orang dewasa. Walau seperti itu, tetap BMI harus dianggap
sebagai acuan kasar karena mungkin tidak sesuai dengan tingkat kegemukan yang
sama pada individu yang berbeda.
·
Riwayat Keturunan Penyakit Jantung Dalam Keluarga
Apakah
ayah anda pernah stroke? Apakah ibu anda pernah terkena serangan jantung?
Apakah salah satu kakek atau nenek anda pernah menderita penyakit jantung?
Hal ini memang terlihat sebagai sebuah pertanyaan acak, tetapi ternyata
sangat penting untuk memahami risiko penyakit jantung ini. Mengetahui riwayat
kesehatan keluarga Anda dapat membantu Anda menghindari penyakit jantung dan
stroke - penyebab kematian No.1.
"Baik risiko penyakit jantung dan faktor risiko penyakit
jantung sangat terkait dengan sejarah keluarga," menurut William Kraus,
MD, seorang ahli kardiologi preventif dan ilmuwan riset di Duke University
"Jika Anda memiliki stroke di keluarga Anda, kemungkinan Anda lebih
mungkin untuk memilikinya”.
Berapa banyak riwayat keluarga yang perlu Anda ketahui?
Dr. Kraus, yang juga merupakan sukarelawan untuk American Heart
Association, mengatakan bahwa Anda harus berbagi riwayat keluarga dengan petugas
kesehatan Anda sesegera mungkin.
Jika
Anda tidak tahu sejarah lengkap, mulailah dengan keluarga dekat Anda. Cari tahu
apakah saudara laki-laki, saudara perempuan, orang tua atau kakek nenek Anda
menderita penyakit jantung atau stroke dan berapa umur mereka saat mereka
mengalami gejala penyakit ini.
·
Kurang Olahraga
(Muscle Atrophy) Atrofi otot adalah istilah
medis yang menggambarkan proses otot anda yang mengalami kehilangan masa. Bila
otot anda tidak dimanfaatkan dengan kapasitas penuh, mereka mulai rusak, menurut
American Council on Exercise. Hal ini tidak hanya menyebabkan Anda kehilangan
massa otot tanpa lemak, tapi juga menyebabkan jaringan lemak berkembang di
sekitar otot Anda. Otot membakar lemak, jadi bila tubuh anda tidak memiliki
banyak otot, metabolisme akan melambat dan anda mulai bertambah berat.
Kurang
olahraga juga dapat menyebabkan timbunan lemak tumbuh di sekitar jantung dan
arteri anda. American Council on Exercise
mencatat, deposito lemak juga bisa masuk ke katup dan bilik jantung Anda, yang
bisa menyebabkan gagal jantung atau serangan jantung. Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit melaporkan bahwa pada tahun 2006, sekitar 2,4 juta orang
Amerika meninggal karena penyakit jantung, dan penyakit jantung masih menjadi
penyebab utama kematian di Amerika.
·
Stress
Kita
umumnya menggunakan kata "stres" ketika kita merasa segala sesuatu
nampaknya telah menjadi berlebihan –ketika kita kelebihan beban-- dan
bertanya-tanya apakah kita benar-benar dapat mengatasi tekanan yang ditimbulkan
akibat tekanan terhadap diri kita.
Apa pun yang menimbulkan tantangan atau ancaman bagi kenyamanan
dan kesejahteraan kita adalah stres. Beberapa tekanan membuat anda pergi dan
mereka baik untuk Anda - tanpa stres sama sekali banyak mengatakan bahwa hidup
kita akan membosankan dan mungkin akan terasa sia-sia. Namun hal yang buruk,
ketika tekanan yang kita alami melemahkan kesehatan mental dan fisik anda.
Perbedaan
antara "stress" dan "stressor"
“Stressor”
adalah agen atau stimulus yang menyebabkan “stres”.
“Stres”
adalah perasaan yang kita miliki saat berada di bawah tekanan, sementara
"stressor" adalah hal yang kita tanggapi di lingkungan kita.
Contoh
"stressor" adalah suara, orang yang tidak menyenangkan, mobil yang
melaju kencang, semakin banyak stres yang kita alami, semakin kita stres.
Dalam memahami penyakit jantung koroner ini sering ada sebuah
istilah yang menarik yaitu aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah sebuah gejala dimana
jantung bekerja lebih keras disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah
sehingga diameter pembuluh ini semakin sempit. Pemyempitan pembuluh darah bisa
disebabkan oleh menumpuknya kristal-kristal kolesterol dalam saluran, juga bisa
disebabkan kotoran-kotoran dari polusi yang masuk ke dalam pembuluh darah.
Selain kotoran yang masuk kedalam pembuluh darah, polusi juga
dapat membawa radikal bebas. Radikal bebas adalah ion atau molekul yang tidak
memiliki pasangan sehingga bersifat sangat reaktif, karenanya radikal bebas
bisa menarik senyawa lain sehingga senyawa tersebut rusak.
Jika masuk ke dalam darah, maka molekul darah akan rusak yang
kemudian mati. Banyaknya sel darah yang mati mengakibatkan sumbatan pada
pembuluh darah dan ujungnya adalah timbulnya penyakit jantung koroner.
Yang harus menjadi perhatian serius adalah bahwa penyakit jantung
koroner dapata diwariskan, tetapi faktor yang paling berpengaruh adalah pola
konsumsi kita. Sedapat mungkin hindari merokok dan menghirup asap rokok,
Hakikatnya penyakit ini terjadi karena masalah metabolisme yang tidak baik.
Posting Komentar untuk "Penyakit Jantung Koroner di indonesia Penyebab Kematian Nomor 1 Manusia"